Tata Kelola Sumber Daya Polri Dalam Implementasi Teknologi Informasi dan Komunikasi Terpadu Di Kewilayahan

Abstrak

Program aplikasi berbasis komputer yang telah banyak diterapkan di lingkungan Satker Mabes Polri dan juga dikewilayahan, dapat diartikan bahwa setiap Satker berusaha untuk memperoleh data dan informasi terkait tugas pokok dan fungsi secara efektif dan efisien sampai pada tingkat kewilayahan (Polda, Polres dan Polsek), dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sumber daya Polri dalam mengelola manajemen terpadu Teknologi Informasi Polri serta faktor-faktor apa yang menjadi kendala. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan data kuantitatif dan kualitatif. Yang menjadi responden penelitian adalah seluruh personel yang ditugaskan sebagai operator aplikasi pelayanan publik/internal Polri dan yang menjadi informan/narasumber adalah pimpinan Polri di kewilayahan dengan sampel penelitian adalah Polda DIY, Polda Riau, Polda Jawa Barat (Jabar), Polda Kalimantan Selatan (Kalsel), Polda Sulawesi Barat (Sulbar), Polda Maluku, Polda Kalimantan Timur (Kaltim), Polda Gorontalo, Polda Nusa Tenggara Barat (NTB), Polda Kepulauan Bangka Belitung (Kep Babel), Polda Papua Barat (Pabar) dan Polda Aceh. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan analisis proporsi. Hasil analisis diperoleh temuan  bahwa: Aplikasi pelayanan publik/internal Polri yang tergelar di tingkat Mabes Polri maupun inovasi aplikasi pelayanan publik/internal Polri yang tergelar di Polda dan jajaran selama ini masih berdiri sendiri dan belum saling terintegrasi, artinya semua program aplikasi yang diterapkan masih bersifat sektoral fungsional satker saja, targetnya hanya menyangkut tugas dan tanggung jawab Satkernya masing-masing. Dimana data dan informasinya belum bisa langsung dimanfaatkan Satker lainnya. Implementasi teknologi informasi dan komunikasi terpadu diuraikan berdasarkan konsep pembangunan sistem informasi berbasis TIK sebagai berikut dalam implementasi program aplikasi yang tergelar masih menggunakan jalur internet yang sangat rawan untuk di hack atau di intruder (disusupi) oleh pihak-pihak tertentu, Beberapa aplikasi yang tergelar belum mampu menjamin ketersediaan data dan informasi pada saat dibutuhkan oleh pimpinan dengan cepat dan tepat dalam mengambil keputusan sesuai dengan situasi kekinian yang ada diwilayahnya, Tidak adanya perencanaan strategis yang komprehensif dalam pembangunan program aplikasi berbasis komputer yang diterapkan dilingkungan Polri, program aplikasi yang tergelar pada umumnya belum direncanakan secara baik dalam proses pembangunan mengakibatkan aspek pemeliharaan dan perawatan kurang menjadi perhatian yang seksama ditambah lagi alokasi anggaran untuk pemeliharaan dan perawatan tidak ada. Akibat tidak adanya alokasi anggaran pemeliharaan dan perawatan maka jaminan keberlangsungan program aplikasi yang diimplementasikan tersebut patut dipertanyakan. Tata kelola sumber daya Polri pada implementasi teknologi informasi dan komunikasi terpadu dari aspek Man adalah minimnya jumlah personil yang mengawaki Sitipol di tingkat Polres merupakan kendala yang sangat signifikan dengan latar belakang belum Pendidikan Strata 1, aspek Money adalah dalam mengelola inovasi aplikasi masih mengandalkan anggaran hibah atau berbagi dengan pos anggaran lainnya, aspek Material adalah data masih dikelola pada masing-masing satker dan masih dikelola oleh pihak ketiga, aspek Machine adalah peralatan computer yan tidak terbarukan serta jaringan internet yang tidak stabil, aspek Methode adalah belum adanya regulasi teknologi informasi dan komunikasi terpadu.