stategi, Strategi Pembinaan Perwira Polri Pascapendidikan Pembentukan Guna Mencegah Terjadinya Pelanggaran Dalam Rangka Mewujudkan Polri Yang Profesional
Strategi Pembinaan Perwira Polri Pascapendidikan Pembentukan Guna Mencegah Terjadinya Pelanggaran Dalam Rangka Mewujudkan Polri Yang Profesional
Abstrak
Pengemban fungsi SDM Polri harus mampu berperan sebagai agen perubahan berperan dalam membentuk anggota Polri yang berkompeten dan memiliki integritas. Penelitian ini dilakukan di 12 Polda dan 105 Polres, Pengumpulan data dengan penyebaran kuesioner kepada seluruh para Pama Akpol, FGD dengan pejabat utama di Polda dan Polres, serta FGD dengan para Pama Akpol. Hasil penelitian menunjukkan secara garis besar, pelanggaran disiplin dan Kode Etik Profesi Polri pada Pama Akpol di Indonesia, tergolong masih sedang dan rendah. Berdasarkan temuan dan analisis penelitian, Rekomendasi strategi pembinaan pama Akpol sebagai berikut pertama memperkuat peran atasan langsung/tidak langsung; Kedua, perlu mempertimbangkan peran dari pengemban fungsi Propam dan fungsi SDM di Polres-Polres; Ketiga, pembangunan sistem Pembinaan secara berkesinambungan dan terukur; Keempat, revitalisasi pendekatan formal dan informal; Kelima, pembentukan karakter Pama Akpol melalui jalur fungsi kepolisian tugas umum/preventif; Keenam, mencegah intervensi dan konsistensi kebijakan; Ketujuh, untuk menjaga kesinambungan pola kakak-adik asuh kepada Pama Akpol Pascadiktuk; Kedelapan, pembinaan rutin dan pengawasan melekat; Kesembilan, peningkatan infrastruktur pengawasan dan kesejahteraan; Kesepuluh, penanganan pembinaan khusus harus disusun untuk Polda yang berada di wilayah terluar; Kesebelas, memperkuat strategi peningkatan substansi dan objek pembinaan.