Jurnal Litbang Polri

Analisis, Analisis Tingkat Kepercayaan Masyarakat terhadap Kinerja Polri Tahun 2023

Azis Saputra — Fri, 30 Aug 2024 11:25:45 -0700

Penelitian tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kinerja Polri bertujuan untuk mengukur tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kinerja Polri dibidang fungsi operasional, yakni Binmas, Intelkam, Lantas, Reskrim dan Sabhara. Penelitian ini menggunakan metode gabungan kuantitatif dan kualitatif. Metode kuantitatif yang digunakan adalah survei dan kualitatif yang digunakan adalah Focus Group Discussion. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Indeks Kepercayaan Masyarakat Polri tahun 2023 sebesar 85,77 dengan kategori Sangat Baik. Skor IKM Polri per fungsi, yaitu Binmas: 84,16; Intelkam: 87,10; Lantas: 83,83; Reskrim: 86,67; dan Sabhara: 87,08. Berdasarkan hasil regresi data kuesioner maka faktor yang berpengaruh pada masing-masing fungsi dikategorikan menjadi; a) unggulan, b) peningkatan, c) perbaikan. Adapun keberagaman persepsi dan ekspektasi masyarakat menunjukkan bahwa masyarakat sangat antusias terhadap program-program layanan yang diberikan, seperti: pola pendekatan Bhabinkamtibmas, peningkatan sarana dan prasarana teknologi, peningkatan kemampuan penyidikan kejahatan siber, dan patroli ditempat-tempat rawan. Sementara itu, perspektif internal kepolisian juga telah melakukan terobosan dan inovasi layanan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat, seperti: optimalisasi keberadaan polisi dilingkungan tempat tinggal, penerapan teknologi dibidang layanan operasional, dan pembentukan tim-tim khusus untuk penanggulangan kejahatan. Namun demikian, masih ada kendala personil Polri didalam memberikan layanan prima kepada masyarakat, seperti terbatasnya jumlah personil, keterbatasan sarana dan prasarana teknologi yang tidak merata diwilayah, minimnya budaya tertib lalu lintas masyarakat, serta terbatasnya kualitas SDM penyidik. Oleh karena itu, rekomendasi yang diberikan disesuaikan dari hasil uji regresi di masing-masing fungsi, yakni 1)melakukan langkah-langkah untuk mempertahankan layanan kategori unggulan, 2)melakukan langkah-langkah untuk meningkatkan layanan kategori perlu ditingkatkan, dan 3)melakukan langkah-langkah untuk revitalisasi layanan yang perlu pembenahan.

Analisis Hukum Kausalitas Menggunakan Metode Social Explanation: Studi Kasus Kasus Kopi Sianida Mirna Salihin

Maekel E.P. Sembiring, Hadi Purnomo — Fri, 30 Aug 2024 11:26:17 -0700

Penelitian ini bertujuan untuk mendalami penerapan teori kausalitas dalam hukum pidana pada kasus keracunan kopi sianida yang melibatkan Jessica Wongso dan Mirna Salihin. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis konten dengan mengacu pada sumber literatur yang relevan terkait teori kausalitas dalam hukum pidana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep hukum kausalitas menjadi fokus utama dalam menentukan tanggung jawab pidana, di mana pentingnya suatu tindakan sebagai sebab dari akibat yang melanggar norma hukum menjadi perhatian utama dalam analisis dan penilaian perbuatan yang bersangkutan. Dalam konteks kasus keracunan kopi sianida, analisis hukum kausalitas menggunakan metode Social Explanation memberikan pemahaman mendalam tentang penerapan teori kausalitas dalam hukum pidana. Dengan demikian, penelitian ini memberikan wawasan mendalam tentang konsep kausalitas dalam ranah hukum pidana, khususnya dalam kasus yang melibatkan peristiwa keracunan yang terkenal dan melibatkan unsur sianida.

Kepemimpinan Transformasional, Humanistik dan Menghargai bagi Lulusan Sekolah Inspektur Polisi (SIP), terhadap Generasi Milenial dan Generasi Z

Agung Himawan — Fri, 30 Aug 2024 11:23:12 -0700

_ABSTRACT

_{The aim of this research is to explore the challenges and strategies in leading personnel from the millennial generation and generation Z so that they become leaders who are transformative, humanistic and love their members. This research method uses a type of article review writing, where primary data and secondary data are obtained from books, journal articles and on-line articles. The research results show that (1) indicators of transformational leadership style in Police Inspector School graduates as agents of change can be seen from the ability to provide motivation, inspiration, foster member innovation, provide intellectual stimulation, clarify the roles of personnel, build solid team work and has charisma, especially towards the millennial generation and generation Z; (2) The impact of transformational leadership that is humanistic and respectful will be able to reduce negative behavior that tends to be indifferent, want to be appreciated and lazy and realize their creative and innovative self-actualization, especially completing tasks through new methods and using digital technology. The conclusion that can be obtained is that the transformational, humanist and respectful leadership style is very suitable to be applied to the millennial generation and generation Z groups. It is hoped that this writing will be useful as a reference for National Police officers from Sumber SIP who have graduated and are currently studying for officer formation when they lead.}

_{Keywords: transformational leadership style, humanistic, psychological needs, Millennial and Z Generation.}

_ABSTRAK

_{Tujuan penelitian ini adalah ingin menggali tantangan dan strategi dalam memimpin personel dari generasi milenial dan generasi Z sehingga menjadi pemimpin yang transformative, humanis dan mencintai anggota. Metode penelitian ini mengunakan jenis penulisan review artikel, dimana data primer dan data sekunder diperoleh dari buku, artikel jurnal dan artikel on-line. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) indikator gaya kepemimpinan transformasional pada lulusan Sekolah Inspektur Polisi sebagai agen-agen perubahan dapat dilihat dari kemampuan dalam memberikan motivasi, inspirasi, menumbuhkan inovasi anggota, memberikan stimulasi intelektual, memperjelas peran para personel, membangun team work yang solid dan memiliki karismatik khususnya terhadap generasi milenial dan generasi Z; (2) Dampak kepemimpinan transformasional yang humanis dan menghargai, akan dapat menurunkan perilaku negatif yang cenderung acuh, ingin dihargai dan malas serta mewujudkan aktualisasi diri mereka yang kreatif dan inovatif khususnya penyelesaian tugas-tugas melalui cara baru dan menggunakan teknologi digital. Kesimpulan yang dapat diperoleh bahwa gaya kepemimpina transformasional, humanis dan menghargai sangat cocok diterapkan pada kelompok generasi melenial dan generasi Z serta penulisan ini diharapkan bermanfaat sebagai acuan terhadap perwira Polri dari Sumber SIP yang telah lulus dan sedang menempuh pendidikan pembentukan perwira ketika nanti memimpin.}

_{Kata kunci : gaya kepemimpinan transformasional, humanistik, kebutuhan psikologis,Generasi Milenial dan Z}

The Rise of Police Science and Crime Science in Indonesia: The Police Journals

Nugroho Setyawan, Rahmadsyah Lubis, Nugroho Ari Setyawan — Fri, 30 Aug 2024 11:26:45 -0700

Studi ini berpendapat bahwa ilmu kepolisian dan ilmu kejahatan akan meningkat di Indonesia. Publikasi di jurnal-jurnal kepolisian dapat memfasilitasi kondisi ini. Penelitian ini dilakukan melalui review narratif. Studi ini menemukan bahwa ilmu kepolisian Indonesia telah dibahas dalam literatur, tetapi ilmu kejahatan Indonesia belum. Jurnal-jurnal kepolisian yang dikelola oleh INP dan jurnal terkait dapat digunakan untuk menyebarkan praktek pemolisian di Indonesia. Tanpa langkah-langkah kolaboratif yang terintegrasi, pengembangan ilmu kepolisian dan ilmu kejahatan di Indonesia akan lambat dicapai. Laporan ini menyarankan perbaikan dalam manajemen jurnal-jurnal kepolisian. Dengan kemajuan jurnal-jurnal kepolisian, orang-orang yang bersemangat dari berbagai disiplin ilmu di Indonesia dan di luar negeri dapat diundang untuk membantu memperbaiki pemolisian di Indonesia.

Evaluasi mutu sarpras Polri Evaluasi Mutu Sarana dan Prasarana Polri untuk Pengamanan Objek Vital dalam Rangka Pengamanan Pemilu 2024

Harvin Raslin — Fri, 30 Aug 2024 00:00:00 -0700

Tugas Polri dalam pengamanan objek vital sangat berat dan memiliki tanggung jawab yang tinggi. Direktorat Pengamanan Objek Vital atau Ditpamobvit bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas pengamanan objek vital di Polri. Untuk melaksanakan tugas ini, Ditpamobvit perlu menerapkan kemampuan predictive policing, yaitu kemampuan untuk memprediksi situasi dan kondisi serta menganalisis isu dan permasalahan yang berpotensi mengganggu keamanan masyarakat. Terutama menjelang Pemilu 2024, kesiapan yang matang dalam pengamanan objek vital sangat penting untuk mengantisipasi ancaman gangguan kamtibmas yang akan terjadi. Dalam melakukan tugas pengamanan objek vital, sarana dan prasarana yang memadai juga sangat penting untuk mendukung kinerja Ditpamobvit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pentingnya kesiapan sarana dan prasarana dalam mendukung kinerja Ditpamobvit dalam pengamanan objek vital di seluruh wilayah Indonesia, terutama menjelang Pemilu 2024. Metode yang digunakan adalah deskriptif analitis dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, pengisian checklist dan kuesioner, serta studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapan sarana dan prasarana yang memadai sangat penting untuk mendukung kinerja Pamobvit dalam pengamanan objek vital. Dukungan sarana dan prasarana yang memadai dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi tugas Pamobvit dalam mencegah dan menanggulangi ancaman keamanan pada lokasi objek vital. Namun, masih terdapat beberapa kendala dalam hal ketersediaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh Pamobvit. Oleh karena itu, diperlukan perhatian khusus dari pihak terkait untuk meningkatkan kesiapan sarana dan prasarana yang memadai agar Pamobvit dapat melaksanakan tugasnya dengan optimal dalam menjaga keamanan objek vital di seluruh wilayah Indonesia.

Strategi Pencegahan Bunuh Diri di Kalangan Pegawai Negeri pada Polri

Frans Tjahyono, Obing Katubi, Dini Rahma Bintari — Fri, 30 Aug 2024 11:28:21 -0700

Tugas sebagai Pegawai Negeri Pada Polri (PNPP) merupakan pekerjaan yang memiliki tingkat stressing tinggi karena harus selalu berhadapan dengan masalah yang ada di Masyarakat. Dalam satu setengah tahun terakhir, yaitu tahun 2022 ada 8 kasus dan tahun 2023, terhitung baru sampai 23 Juni 2023 sudah terjadi 16 kasus polisi bunuh diri. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner kepada seluruh PNPP di 34 Polda. FGD dengan pejabat utama di Polda dan Polres, serta FGD dengan para PNPP di Polda sampel. Hasil penelitian menunjukkan dari hasil pengisian kuesioner Patient Health Questionnaire-9 (PHQ-9) yang disebarkan ke 34 Polda dan Polres jajaran seluruh Indonesia dapat disimpulkan PNPP yang terdiagnosis depresi berat sebanyak 194 orang dan depresi sedang sebanyak 428 orang. Hasil screening kondisi kesehatan mental khususnya di Polda Metrojaya teridentifikasi anggota Satintelkam Polresta Bandara yang terdiagnosis depresi sedang akhirnya melakukan tindakan bunuh diri, sehingga dari kejadian tersebut perlu segera untuk ditindaklanjuti oleh seluruh jajaran. Rekomendasi yang bisa dijadikan sebagai upaya untuk meningkatan pola dan strategi pencegahan bunuh diri di kalangan PNPP adalah Para pemangku kebijakan harus memberikan perhatian dan layanan intervensi psikologis yang sesuai kepada para PNPP yang Hasil analisis kesehatan mentalnya menunjukkan gejala depresi, terutama yang berkategori sedang dan berat, berkategori permisif/pro terhadap bunuh diri.